30 Maret 1791 menjadi hari bersejarah dalam fisika karena pada hari tersebut defenisi 1 meter ditetapkan oleh Akademi Sains Perancis. Sebelumnya, ada dua pengertian dari satuan panjang standar yang digunakan yakni panjang pendulum dari sebuah jam di Perancis dan yang kedua adalah fraksi dari panjang garis meridian.
Akademi Sains Perancis kemudian memilih untuk mendefeniskan 1 meter berdasarkan fraksi dari panjang garis meridian. 1 Meter didefenisikan sebagai 1/10.000.000 kali panjang garis tegak lurus dari garis ekuator ke kutub utara yang melalui kota paris.
Sistem ini kemudian banyak digunakan oleh banyak negara sebagai standar pengukuran dan pada akhirnya pada tahun 1960 dijadikan sebagai standar besaran panjang di banyak negara termasuk di Indonesia. Nilai dijadikan sebagai standar besaran panjang di sistem satuan internasional atau SI.
Hanya saja, meskipun sudah bakukan pada tahun 1791 dan digunakan oleh banyak negara, pada tahun 1983 nilai 1 meter didefenisikan ulang dengan instrumen yang lebih detail yakni jarak yang ditempuh oleh cahaya di ruang Vakum dalam kurung waktu 1/299,792,458 detik.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.