Penjelasaan Lengkap Tentang Biodiesel

Apa Yang Dimaksud Dengan Biodiesel?

Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang berasal dari minyak tumbuhan, lemak binatang, atau minyak bekas yang sebelumnya melalui proses esterifikasi alkohol. Biodiesel dianggap menjanjikan sebagai bahan bakar alternatif (selain energi listrik) untuk menggantikan bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui.

Penggunaan nama Biodiesel sendiri sudah disetujui oleh Department of Energi (DOE), Environmental Protection Agency (EPA) dan American Society of Testing Material (ASTM).

Proses Pembuatan Biodiesel

Bahan baku utama untuk pembuatan Biodiesel di Indonesia adalah minyak sawit. Biodiesel termasuk bahan bakar nabati berupa metil ester asam lemak (fatty acid methyl ester/FAME) yang terbuat dari minyak nabati proses esterifikasi alkohol.

Esterifikasi alkohol merupakan proses reaksi antara minyak tumbuhan atau hewani dengan alkohol dan dibantu dengan katalis basa (NaOH, KOH, atau metil sodium).

Proses Esterifikasi Alkohol (cr: coaction.id)

Senyawa pada minyak nabati merupakan rantai trigliserida. Selain kelapa sawit, bahan baku lain yang dapat digunakan adalah bunga matahri, kacang tanah, kedelai, kelapa, kapas, minyak jelatah, dan sebagainya.

Kelebihan Penggunaan Biodiesel

Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang di harapkan dapat menggantikan penggunaan bahan bakar fosil. Berikut beberapa kelebihan dari penggunaan biodiesel.

  • Biodiesel merupakan senyawa metil ester yang bersifat relatif stabil dan berwujud cairan pada suhu ruang, nonkorosif, dan titik didihnya rendah.
  • Biodiesel dapat langsung di gunakan pada motor diesel dengan resiko kerusakan yang sangat kecil.
  • Biodiesel merupakan bahan bakar yang dapat di perbaharui dan memiliki siklus karbon yang tertutup dan tidak menyababkan pemanasan global
  • Biaya produksi bahan bakar biodiesel relatif murah

Kekurangan Penggunaan Biodiesel

Selain beberapa kelebihan di atas, Biodiesel tentu saja juga memiliki beberapa kekurangan. Biodiesel memiliki bahan baku yang berasal dari tanaman pangan atau minyak hewani. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya keterbatasan pangan bahkan menyebabkan kenaikan harga dari bahan baku tersebut dikarenakan meningkatnya kebutuhan produksi.