Virus adalah agent yang menginfeksi organisme yang memiliki materi genetik baik itu DNA ataupun RNA. Beberapa ahli tidak memasukkan virus ke dalam mahluk hidup karena tidak bisa hidup tanpa inang.
Virus adalah agen yang memiliki materi genetik dan hanya mampu membelah diri pada saat menginfeksi inang. Tanpa inang, Virus sangat mustahil untuk berlipat ganda.
Pada umumnya, Virus dikenal sebagai agen yang menyebabkan berbagai macam penyakit mematikan seperti AIDS, TBC, COVID-19, Flu Burung, Balck Death Ebola dan sejensinya. Tidak hanya penyakit, Virus sangat mudah berpindah dari satu organisme ke oragnisme lain membuat semua wabah luar biasa disebabkan oleh virus.
Kendati banyak wabah yang telah dibawah oleh virus, namun beberapa jenis virus justru menjadi alat bantu ilmuwan di banyak penelitian yang berguna bagi kesehatan manusia, termasuk ilmu dasar mengenai mekanisme sintesis protein.
Amoeba vs Virus
Amoeba adalaah mahluk hidup bersel satu yang mampu membelah diri. Berbeda dengan Amoeba, Virus tida dikategorikan ke dalam mahluk hidup karena tidak memiliki kemampuan berkembang biak sebagaimana layaknya Amoeba.
Virus berkembang menjadi banyak melalui proses duplikasi protein pada inti DNA atau RNA mereka. Proses sama dengan proses pembentuan sel namun jauh lebih sederhana dan lebih cepat. Hanya saja, proses duplikasi ini tidak bisa terjadi tanpa ada induk inang atau organisme yang diinfeksi.
Sejarah Penemuan Virus
Sampai pada ada akhir abad 19, orang-orang masih menganggap bahwa microoragnisme yang paling kacil adalah Bakteri. Barulah pada saat ilmuwan mulai mempelajari penyakit mosaik pada daun tembakau, Virus mulai diperkenalkan oleh Adolf Mayer.
Mayer memperkenalkan virus pada tahun 1886 melalui publikasi artikel berjudul “Concerning the Mosaic Disease of Tobacco”. Artikel tersebut membahas hasil percobaan mayer pada tanaman tembakau yang mengalami penyakit kecoklatan. Mayer kemudian mengekstrak daun tersebut lalu menyuntikkan pada daun sehat dan hasilnya daun yang disuntikkan berubah menjadi kecoklatan sama persis dengan daun temabaku asal yang sakit.
Pada masa tersebut teknologi mikroskop belum begitu canggih, namun Mayer berasumsi bahwa apapun yang membuat daun tembaku yang sehat ini berubah menjadi coklat adalah cairan dari daun yang terinfeksi penyakit kecoklatan atau mozaik. Hanya saja karena kurangnya penelitan terhadulu, orang-rang masih menganggap bahwa hal tersebut disebabkan oleh bakteri.
Ivannosky, pad atahun 1972 kemudian mengamati ekstraksi daun tembakau yang terinfeksi ke dalam Chamberland Filter. Alat ini cukup canggih untuk melihat apa saja yang ada dalam ekstrak tersebut. Filter ini memiliki ukuran yang sangat kecil dan membuat bakteria tidak bisa menembusnya namun ternyata ada beberapa bagian seperti protein yang mampu menembus filter. Inilah pertama kalinya Virus dapat diindentifikasi namun lagi-lagi belum dapat diamati secara langsung
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.