Sebenarnya pernyataan yang paling tepat mengenai bentuk planet bumi ini bukanlah apakah bumi ini datar? Pasalnya konsep bumi datar sama sekali tidak cocok dengan banyak fenomena alam, sedangkan bumi bulat tidak pernah menyalahi satu fenomena pun.
Kecuali anda sedang buruk sangka kepada NASA kalau mereka tidak pernah sampai ke bulan sehingga semua pernyataan yang dikeluarkan oleh NASA adalah tipuan. Hanya saja, Klaim tentang negara yang berhasil mencapai luar angkasa bukan cuman Amerika loh, India sudah berhasil mengirim satelit mereka ke Mars, China sudah punya stasiun ruang angkasa sendiri.
Dan para flat earther masih tidak bisa menyimpulkan mengapa ada bayangan benda bulat yang menutupi bulan pada saat gerhana bulan? Yah karena bumi itu memang bulat. Hanya saja mengapa bumi bulat?
Bulat dan Hukum Alam
Dibandingkan dengan Kotak, Balok, Kerucut dan Piramida (Limas), bulat sepertinya menjadi bentuk paling sederhana yang ada di alam semesta. Hampir semua benda yang ada di alam semesta akan memiliki bentuk bulat, meskipun mungkin tidak sempurna.
Matahari pada siang hari, bulan di malam hari, dan gelembung sabun memiliki bentuk bulat. Jika anda punya kamera super cepat, biasanya ada di lab fisika, tetesan air hujan juga berbentuk bulat ketiak mencapai kecepatan terminalnya.
Penyebabnya benda-benda tersebut bulat adalah hukum alam yang selalu berupaya mencapai bentuk yang paling seimbang, dan bulat adalah bentuk yang paling seimbang. Namun bentuk ini hanyalah produk akhirnya. Penyebabnya adalah gaya.
Yah, Gaya adalah aspek yang memiliki peran besar dalam merubah bentuk sebuah benda. Gaya ini dapat berupa dorongan maupun tarikan. Dorongan ini misalnya ketika seorang Chef membuat onde-onde yang bulat, kedua tangannya bekerja sama menekan adonan sampai berbentuk bulat.
Pada saat membuat onde-onde, gaya yang diberikan tangan tentu saja tidak mesti membuat onde-onde berbentuk bulat. Hal ini karena ada campur tangan dan kreativitas manusia dalam membuat bangun ruang dari onde-onde. Tapi di alam, tidak ada tangan yang cukup besar memilin bumi hingga akhirnya berbentuk bulat.
Hukum alam yang mengambil bagian dalam kasus bulatnya gelembung udara, bulan, matahari dan juga bulat.
Mari kita mulai dengan gelembung sabun. Tidak contoh yang paling asik menjelaskan bahwa bentuk paling seimbang di alam adalah bulat selain menggunakan gelembung ini. Pasalnya benda ini bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan anak-anakpun senang bermain gelembung sabun.
Tolong jangan tanyakan tentang Gelembung sabun Spongebob yang tidak berbentuk bulat, karena Spongebob adalah kartun dan pada dasarnya Sponges (Porifera) yang bisa ngomong itu cuman imajinasi sematas.
Mari kembali ke gelembung sabun.
Pada saat anak meniup alat membuat gelembung sabun, proses fisika yang terjadi di dalamnya adalah meniupkan udara ke dalam gelembung. Udara ini selanjutnya terkurung oleh lapisan air yang memiliki tegangan permukaan.
Tekanan udara di dalam gelembung ini kemudian menekan lapisan air, jika tidak cukup kuat maka gelembung akan terbentuk. Pada awal terbentuk gelembung belumlah berbentuk bulat langsung, namun segera setelah udara di dalamnya semakin tenang maka bentuknya akan segera bulat.
Tekanan udara di dalam balon akan membuat bentuk gelembung membesar sampai pada akhirnya tekanan sama dengan tekanan udara di luar. Karena gaya menekan dari dan ke segala arah sama besarnya maka jadilah bentuk gelembung sabun bulat.
Hal ini juga sama dengan yang terjadi pada balon, hanya ada faktor lain yang membuat tegangan permukaan balon tidaklah sama dengan gelembung sabun. Tegangan dari ikatan yang ada di bagian uju balon dan bentuk balon itu sendiri. Namun sebagaimana gelembung, bentuk balon akan tetap berupaya mencapai keadaan bulat.
Bumi dan Planet
Hal serupa juga terjadi pada semua benda yang ada di alam semesta termasuk bumi. Bagaimana pun teori pembentukan bumi yang diambil akan selalu ada hukum gravitasi yang membatasi teori tersebut.
Berbeda dengan kerak bumi yang keras, bagian dalam planet ini adalah cairan super panas berputar. Inti dari bumi membuat medan gravitasi bumi dan menariknya ke arah tengah. Di bagian inti, gaya gravitasi yang muncul sama besarnya ke segalah arah jadilah bumi ini berbentuk bulat. Hal serupa juga terjadi dengan planet lain.
Kendati demikian, bumi tidaklah betul-betul bulat, putaran bumi pada prosonya membuat garis tipis di area ekuator mengalami kecepatan sudut yang lebih besar dibandingkan dengan di bagian kutub. Hal ini membuat gaya sentripental di bagian ekuator sedikit lebih besar di bandingkan dengan dibagian kutub.
Hasilnya membuat semua planet akan menggembung sedikit di bagian equator dan membuat lebih terlihat oval menyerupai telur. Sekalipun kita tidak dapat melihat bumi secara langsung sebagaimana teleskop melihat Jupiter secara detail, namun Planet Bumi memiliki bangun ruang yang reltif sama dengan ke 7 saudaranya.
Tuhan tidaklah menciptakan Bumi begitu spesial hingga bentuknya haruslah datar.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.