Teori Nebula dan Asal Usul Tata Surya

1 min read

Asal Usul Tata Surya

Tata Surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri dari sebuah bintang (matahari) dan objek (planet) yang mengelilinya bintang tersebut. Tahukah kalian bagaimana tata surya ini terbentuk? Sejak dahulu manusia mencari tahu tentang bagaimana tata surya ini terbentuk.

Tetapi dengan perkembangan waktu dan dengan adanya revolusi ilmiah, saat ini sudah terdapat beberapa teori mengenai asal usul pembentukan tata surya. Salah satu teori yang paling terkenal adalah teori Nebula.

Teori Nebula

Teori Nebula menyatakan bahwa awalnya tata surya merupakan sebuah awan raksasa yang terdiri atas molekul gas dan debu. Kemudian sekitar 4,57 miliar tahun yang lalu, awan ini kemudian hancur dan mulai membentuk objek – objek tata surya.

Terdapat dua orang ahli yang mencetuskan mengenai teori Nebula, yaitu :

1. Teori Immanuel Kent

Menurut Immanuel Kant, sebelumnya tata surya terdiri atas sebuah kumpulan gas yang bersuhu tinggi. Kumpulan gas ini berputar ke arah dalam secara perlahan – lahan. Lama kelamaan gas yang berputar ini membuat beberapa inti massa. Inti massa yang berada di pusat gas memiliki suhu yang paling panas. Inti massa ini kemudian akan berevolusi menjadi matahari.

Inti massa yang lain kemudian akan mengalami pendinginan dan berevolusi menjadi planet planet yang berada di sekitar matahari

2. Teori Pierre Simon De Laplace

Teori Pierre Simon De Laplace hampir sama dengan teori yang di kemukakan Immanuel Kent. Menurut Laplace, kumpulan gas yang awalnya bersuhu tinggi, berputar secara cepat ke arah luar. Perputaran yang cepat ini menyebabkan beberapa bagian dari gas terlempar dan mengalami pendinginan sehingga berubah menjadi planet. Bagian gas yang tersisa masih memiliki suhu yang tinggi dan berpijar. Bagian ini kemudian akan berubah menjadi matahari.

Teori Lain Mengenai Asal Usul Tata Surya

Teori Nebula merupakan salah satu teori mengenai asal usul tata surya yang paling terkenal. Selain itu, masih terdapat beberapa teori lain mengenai pembentukan tata surya. Berikut beberapa teori tersebut.

1. Teori Awan Debu

Teori awan debu berpendapat bahwa sebelumnya tata surya merupakan kumpulan gumpalan awan dan debu. Gumpalan awan ini kemudian mengalami pemampatan sehingga menarik partikel debu yang berada di sekitarnya.

Partikel debu yang tertarik kemudian mengalami pemadatan sehingga membentuk gumpalan bola yang menimbulkan panas dan berpijar. Bagian ini kemudian akan berubah menjadi matahari. Kemudian partikel debu yang tidak berada di pusat gumpalan awan akan membeku dan. Teori ini di ajukan oleh Carl Von Weizsaecker dan G.P Kuiper.

2. Teori Planetesimal

Teori Planetesimal dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton. Menurut teori ini, matahari sudah ada sejak lama sebagai bagian dari bintang yang ada di tata surya. Kemudian, terdapat sebuah bintang yang kemudian mendekati matahari dan menarik sebagian massa dari matahari.

Ketika bintang ini bergerak menjauhi matahari, sebagian massa matahari yang sebelumnya tertarik jatuh dan menghambur di ruang angkasa sekitar matahari. Bagian ini kemudian berubah menjadi planet planet.

3. Teori Pasang Surut

Teori pasang surut menyatakan bahwa beberapa ratus juta tahun lalu terdapat sebuah bintang yang mendekati matahari, yang membuat beberapa bagian dari matahari terlepas. Bagian yang terlepas inilah yang kemudian ber-evolusi menjadi planet. Teori ini di ajukan oleh Sir James Jeans dan Harold Jeffreys.

4. Teori Bintang Kembar

Teori ini menyatakan bahwa dulunya tata surya terdiri atas dua bintang kembar. Beberapa saat kemudian, salah satu dari bintang ini meledak dan berubah menjadi beberapa kepingan. Kepingan ini pun berputar mengelilingi bintang yang tidak meledak dikarenakan adanya gaya gravitasi. Bintang yang tidak meledak kemudian berevolusi menjadi matahari, dan kepingan – kepingan bintang yang berputar berveolusi menjadi planet.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *