Langit adalah permukaan atas bumi yang bisa tergolong sebagai atmosfer. Biasanya ketika cuaca sedang cerah – cerah nya, langit di siang hari akan tampak berwarna biru. Pernahkah kalian bertanya mengapa langit yang kita lihat bisa tampak memiliki berwarna biru?
Langit yang tampak berwarna biru, merupakan salah satu contoh fenomena dari Hamburan Reyleight. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.
1. Pancaran Cahaya Matahari
Cahaya matahari memancarkan gelombang elektromagnetik yang terdiri dari beberapa spekturm. Salah satu spektrum yang dapat menembus lapisan ozon Bumi adalah spekturm cahaya tampak.
2. Interaksi Cahaya dengan Partikel Gas
Spekturm cahaya tampak kemudian akan berinteraksi dengan partikel gas di atmosfer bumi. Pada proses inilah hamburan Reyleight terjadi. Reyleight menyatakan intensitas hamburan akan lebih besar apabila cahaya memiliki panjang gelombang yang pendek. Sehingga gelombang cahaya yang memiliki intensitas hamburan paling tinggi adalah cahaya biru, nila dan ungu. Gelombang cahaya inilah yang kemudian di hamburkan di atmosfer bumi oleh partikel – partikel gas.
3. Kemampuan Mata Manusia
Lalu, mengapa langit yang kita lihat hanyalah berwarna biru? tidak berwarna nila atau ungu? Hal ini di pengaruhi oleh kemampuan mata manusia. Pada umumnya mata hanya melihat cahaya yang memiliki panjang gelombang 400 nm – 700 nm.
Selain itu, mata manusia peka terhadap warna biru. Hal ini di karenakan sel – sel peka cahaya yang terdapat di retina.
Sel kerucut (cone cell) sangat peka terhadap cahaya berwarna merah, hijau, dan biru. Sehingga, mata kita lebih dominan melihat warna biru daripada warna nila maupun ungu.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.