Jamur Zombie di serial The Last of Us belakangan ini menjadi pembicaraan hangat. Setelah serial yang diangkat dari Video Game dengan judul yang sama. The Last of Us bercerita tentang invasi jamur yang berevolusi dan dapat menginfeksi manusia dan mengambil kesadaran tubuh inangnya.
Hal ini membuat sebagian besar populasi manusia meninggal dan sebagian lainnya menjadi zombie jamur. Hanya beberapa survivor yang bertahan hidup dari serangan jamur tersebut.
Namun tahukah anda jika jamur yang ada di the Last of Us tidak sekedar sains fiksi. Spesies jamur yang menggerogoti tubuh inangnya hingga meninggal dunia benar-benar anda di dunia nyata. Jadi sains dalam film tidak hanya isapan jempol semata.
Jamur Zombie di dunia Nyata
Cordyceps adalah spesies jamur yang dikenal sebagai Zombie Fungus atau Jamur Zombie. Meskipun tidak menginfeksi manusia, namun jamur ini bisa menginfeksi berbagai spesies serangga.
Spora jamur yang masuk ke tubuh hewan perlahan-lahan tumbuh seiring dengan usia pertumbuhan hewan. Namun karena waktu tumbuhnya lebih cepat, Jamur mulai menggerogoti tubuh serangga yang jadikan inang hidup-hidup.
Serangga yang terinfeksi pun tetap melakukan aktivitas bersama dengan jamur di tubuhnya sampai pada akhirnya ukuran jamur yang cukup besar membuat hewan yang dihinggapi lumpuh. Setelah lumpuh, kesadaran serangga akan kehilangan serangga dan akhirnya mati secara perlahan seiring dengan bertambah besarnya tubuh jamur.
Apakah Cordyceps bisa mengancam manusia?
Setelah wabah pandemi Covid berhasil membuat Dunia lumpuh sementara, pertanyaan terkait dengan wabah zombie di serial the Last of Us menjadi banyak diajukan. Jika merujuk pada jamur Cordyceps maka jawabannya sama dengan pernyataan sebelumnya yakni tidak.
Cordyceps adalah spesies yang sudah sangat tua dan tidak pernah ditemukan laporan berhasil menginfeksi manusia.
Jamur Cordyceps terdiri lebih dari ribuan spesies dan setiap spesies mampu menginfeksi serangga, namun untungnya tidak dengan tubuh manusia. Manusia dan banyak makhluk vertebrata komplek lainnya memiliki sistem imun yang jauh lebih kebal daripada hewan sederhana seperti ngengat dan semut.
Suhu tubuh manusia yang hangat membuat jamur Cordyceps tidak bisa tumbuh pada tubuh manusia.
Herbal bermanfaat
Jauh dari kata seram, orang-orang China dan Tibet dan beberapa negara di Asia Timur lainnya justru menjadikan jamur zombie sebagai bahan makanan dan herbal tradisional. Keberadaan banyak diburu dan membuatnya langka. Hasilnya harganya jadi sangat mahal dan membuat jamur ini dikenal dengan nama lain yakni Gold Himalaya.
Dari sekian banyak spesies, Cordyceps militaris adalah spesies yang paling banyak di cari. Hal ini tidak lepas dari pelatih atlet profesional China pada tahun 1993 yang mengklaim bahwa mengkonsumsi Cordyceps militaris membuat banyaknya kemenangan bagi atlet mereka. Hasilnya Jamur jenis semakin diburu.
Tidak hanya dari seni pengobatan tradisional, Sains dan Kedokteran modern juga menemukan 20 zat aktif yang ditemukan dalam jamur ini memiliki potensi dan manfaat bagi kesehatan dan pengobatan.
Beberapa zat diantaranya adalah antioksidan, asam lemak, asam lemak, polisakarida, cordycepin, adenosine, dan banyak lagi. Salah satu manfaat justru sebagai antiinflamasi yakni membantu tubuh manusia mencegah infeksi dari luar.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.