Ahmad Dahlan The God Never plays with dice write the Cosmos

Mengenal Quantum Computer – Gambaran Pengembangan dan Prinsip Kerja

1 min read

Quantum Computers milik IBM

Komputer Kuantum (kami lebih menyukai sebuan Quantum Computer) adalah mekanisme dan kinerja kompter yang memanfaatkan karakteristik Kuantum yang diambil dari fisika Kuantum. Tujuannya adalah memaksimalkan kinerja komptasi dan proses penyimpanan data.

Penemuan ini diharapkan bisa membuat kinerja komputer jauh lebih cepat dibandingkan dengan supercomputers yang sudah tersedia saat ini.

Komputer Klasik

Pendahulu Kuantum disebut klasik, (merujuk pada penyebutan para fisikawan) demikian juga di dunia komputer. Komputer saat ini disebut sebagai komputer klasik yang sudah digunakan di laptop, server dan samrtphone yang kita guna sehari-hari.

Bagaimana pun modernnya teknologi tersebut, prinsip kerja hanya berdasarkan ada atau tidaknya arus listrik. Jika arus mengalir maka disebut (1) dan jika tidak ada arus dikatakan (0). Combinasi dari ada tidaknya arus ini lah yang menjadi prinsip dasar coding sampai pada akhirnya menjadi aplikasi yang kita gunakan.

Tidak mungkin akan ditemukan arus diantara 1 dan 0 maka dari itu sistem ini juga disebut sebagai Binary Number atau Boolean Logic. Binery number ini juga memperkenalkan konsep bit yang diambil dari singkatan Binery Digit (BiT).

Pengantar permograman komputer klasik yang paling sederhana adalah Seven Segment Display dimana tujua buah lampu yang dipasang dengan urutuan tertentu kemudian di gunakan untuk menunjukkan angka dalam bentuk displai. Konsep adalah proses decoder binary number ke display number.

Komputer Kuantum

Dalam komputer kuantum, konsepnya sama yakni menggunakan istilah Bit namun agar bisa dibedakan akhir-akhirnya lebiih disebut sebagai Qubit.

Berbeda dengan Bit pada komputer klasik, pada komputer kunatum, Qubit disusun dari prinsip fisika kuantum yang tidak hanya saja berbicara tentang ada ada tidaknya arus listrik (elektron mengalir) tapi juga informasi yang lebih detail seperti posisi spin elektron atau orientasi dari foton.

Hal ini terjadi karena adanya prinsip superposisi elektron. Prinsip jauh lebih kompleks dari hanya sekedar ada dan tidak ada. Dalam prinsip superposisi paling sederhana sebuah elektron bisa berperilaku ganda yakni ada dan tidak ada secara bersamaan.

Analoginya pada pandangan klasik seorang pelari hanya bisa berlari maju atau mundur saja, maka di fisika kuantum seseorang bisa berlari maju dan mundur dalam waktu bersamaan.

Mudahnya 8 bit di komputer klasik cukup untuk menyajikan angka dari 0 sampai 255 namun dari 8 Qubit pada Quantum Computers bisa menyajika angka 0 sampai 255 secara bersamaan. Konsekuensinya yang paling sederhana adalah batasan angka yang bisa dihitung jika kita berhasil membangun quantum computer akan jauh lebih banyak dari angka pada komputer klasik. Bahkan jumlanya cukup untuk merepresentasikan semua atom yang ada di alam semesta ini.

Meskipun saat ini perkembangan Komputer Kuantum masih jauh dari harapan namun seiring dengan perkembang nano teknologi, dukungan terhadap Quantum Computer semakin besar.

Kondisi komputer kuantum saat ini masih sangat sensitif terhadap panas, medan elektromagnetik bahkan sampai tumbukan molekul udara di sekitar processor. Karena ada banyap cara menghitung bit di Qubit maka timbulnya banyaknya kemungkinan kesalahan perhitungan dengan kombinasi yang sama dengan demikian hal ini menjadi prioritas pengembangan perangkat Quantum Computers.

Ahmad Dahlan The God Never plays with dice write the Cosmos

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *