Pertanyaan mengenai mengapa pesawat tidak terbang melintasi Ka’bah adalah salah satu pertanyaan yang paling banyak diajukan. Banyak alasan dan spekulasi mengenai jawaban dari pertanyaan ini terutama jawaban tentang pesawat tidak bisa terbang di atas ka’bah karena memiliki medan magnet.
Pesawat Terbang di atas Ka’bah
Paling tidak ada dua alasan paling rasional dan masuk akal mengapa tidak ada pesawat yang terbang di atas Ka’bah. Yakni:
1. Posisi Bandara
Alasan pertama karena Ka’bah yang berada di kota Mekkah tidak memiliki bandar udara. Hal ini membuat pilot tidak memiliki alasan untuk terbang di atas Ka’bah, bahkan kota Mekkah.
Jarak bandara terdekat berada di kota Jeddah yang jaraknya 90 km dari kota Mekkah. Mengapa diletakkan di Jeddah? Jawabanna tentu saja ada pada otoritas Arab Saudi. Namun jika diminta spekulasi maka jawabannya agar tidak terjadi penumpukan di kota sibuk.
Hampir semua kota modern tidak memiliki bandara tujuannya agar tidak ada penumpukan penumpukan dan menambah volume manusia yang berada di kota. Misalnya saja Bandara Soetta yang ada di Tangerang dan Bandara Internasional Yogyakarta yang kini dipindahkan ke Kulon Progo dan tidak lagi di kota Jogja.
2. No Fly Zone
Di dunia penerbangan modern, angkasa telah dibagi ke dalam jalur-jalur udara dalam bentuk garis khayal. Setiap penerbang yang memiliki izin terbang harus mematuhi peraturan ini. Salah satu aturan yang ketat adalah No Fly Zone.
No Fly Zone adalah tempat-tempat yang dilarang terbang. Hal ini diatur oleh peraturan setempat, pada umumnya pada tingkat negara.
Ka’bah sebagai tempat suci Umat Muslim yang tiap hari dikelilingi oleh umat muslim akan selalu disesaki oleh jutaan orang yang berbibadah.
Bisa kebayang resiko kematian massal yang terjadi di Ka’bah jika pesawat diizinkan melintas di atas. Misalnya saja pesawat tiba-tiba jatuh. Tentu saja tidak semua jalur lintas pesawat selalu mendapatkan musibah, namun lagi-lagi di dunia penerbangan modern, aturan dibuat se-aman mungkin.
Mitos Medan Magnet
Jawaban mengecewakan atau ada jawaban yang anda cari tapi tidak ketemu? Ya orang Indonesia memang agak suka dengan Mitos dan hal-hal yang berbau Pseudoscience, misalnya Gelombang Magnetik. Bahkan beberapa rumor mengatakan di atas Ka’bah terdapat Ruang Hampa yang tidak dapat membuat pesawat terbang di atasnya.
Gelombang Magnetik dan Ruang Hampa yang dimaksud atau disebarkan secara luas di grup-gurp WA dengan sumber tidak jelas tentu tidaklah benar. Bahkan orang-orang di Arab dan Pemerintahan Arab Saudi juga tidak percaya dengan mitos tersebut.
Misalnya saja, Pemerintah Arab Saudi justru menggunakan Helikopter untuk mengawasi jalannya Ibadah Haji dan Umroh di Ka’bah.
Bahkan banyak orang yang percaya jika burung tidak terbang di atas Kabbah, padahal itu hanya bualan semata.
Sebagai Umat Islam, saya pun demikian sebagai penulis artikel ini, tentu saja kita tidak menjadikan Ka’bah menjadi Kiblat karena memiliki medan magnetik. Jika memang demikian lantas mengapa kita tidak menyembah magnet Neodymium yang memiliki kekuatan magnet yang besar.
Kiblat muslim menghadap ke Ka’bah karena sudah menjadi perintah.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.